Kamis, 17 September 2009

Pesan Anti-Islam di Balik Logo Coca Cola?


KAIRO (SuaraMedia) – The Coca Cola Company dan produk-produknya banyak menuai kritik oleh berbagai sumber atas bermacam-macam alasan termasuk efek negatif produk-produk tersebut terhadap kesehatan, lingkungan, penggunaan pestisida dalam jumlah yang besar dalam produk-produknya, praktek eksploitasi buruh dan masih banyak alasan lagi. Tidak sedikit dari alasan-alasan tersebut yang membawa perusahaan tersebut menghadapi tuntutan hukum dan menciptakan kontroversi.
Satu kontroversi lagi terdapat pada logo produk Coca Cola. Bacalah logo tersebut dalam cermin atau terbalik, dalam tulisan Arab, apa yang anda dapat? Sumber dari sebuah kampanye di Mesir menuduh minuman ringan terbesar tersebut atas menyinggung Islam karena logo yang terkenal tersebut terlihat mengatakan: “No to Mohamed. No to Mecca” (Tidak untuk Muhammad. Tidak untuk Mekkah).
Pejabat lokal Coca-Cola mengatakan bahwa kampanye tersebut bermula dari internet pada Januari. Pada bulan lalu, banyak selebaran didistribusikan di masjid-masjid dan sekolah-sekolah, mengajak para pelanggan untuk memboikot minuman ringan tersebut atas dasar bahwa minuman tersebut menghancurkan agama mereka.
Maulana Kalbe Jawwad, seorang kepala keagamaan Shias, mengatakan: “Hal ini merupakan penghinaan terhadap Tuhan. Kami akan meminta Muslim di negara ini dan seluruh dunia untuk memboikot produk tersebut sampai perusahaan tersebut menarik kata-kata yang menyinggung tersebut.
Maulana mengatakan bahwa ia akan meminta semua praktisi Muslim untuk menyebarkan pesan tentangn logo “yang sangat menyinggung tersebut”.
Menguatkan pendirian Maulana, S.R. Azmi Nadvi, sarjana Bahasa Arab dan kepala sekolah dari Nadwa College yang terkenal di Lucknow, mengatakan bahwa kata-kata tersebut “berlawanan dengan agama kita”. “Saya telah melihatnya (logo tersebut) dan saya yakin bahwa logo tersebut emncemarkan yang dianggap suci,” ia menambahkan.
Ia mengatakan masalah tersebut sekarang akan dibawa kepada Dewan Hukum Personal Muslim dan Liga Dunia Arab Islam di Mekkah.
Selama lebih dari beberapa hari, logo Coca-Cola tersebut telah menjadi buah bibir seluruh kota. Botol-botol diperiksa dengan seksama seperti belum pernah melihat botol tersebut sebelumnya. Tetapi sekarang Coca-Cola, yang mengatakan bahwa “minuman tersebut dinikmati oleh lebih dari satu milyar Muslim”, melawan balik. Digelisahkan oleh kemungkinan perlawanan balik dari yang dirasa menghina, minuman tersebut berunding dengan satu dari tokoh-tokoh keagamaan yang paling senior Mesir, Sheikh Nasser Farid Wassel, yang menempatkan logo berumur 114 tahun tersebut sebelum sebuah panel para ahli keagamaan.
“Merek dagang tersebut tidak dirubah sejak logo tersebut didesain sampai sekarang,” datanglah balasannya. “Logo tersebut ditulis dalam bahasa asing dan tidak dalam bahasa Arab, dan hal ini membuktikan bahwa merek dagang tersebut tidak melukai Islam atau umat Muslim secara langsung ataupun tidak langsung.”Kontroversi anti-Islam dalam logo Coca Cola
Sheikh Nasser mendesak mereka yang berada di balik rumor tersebut untuk “takut Tuhan” karena “tulisan tersebut mendesak Muslim untuk menyebarkan rumor-rumor tidak adil… tanpa mempunyai sebuah bukti legal bahwa mereka benar.” Ia menambahkan bahwa semua tanggung jawab untuk kampanye tersebut membahayakan pekerjaan dari ribuan warga Mesir yan bekerja pada perusahaan Coca-Cola lokal.
Coca-Cola telah melengkapi staf penjualannya dengan salinan dari putusan sheikh untuk menunjukkan perhatiannya kepada para pelanggan.
Tetapi manajer urusan luar perusahaan tersebut, Mahmoud Hamdy, mengatakan bahwa sejauh ini penjualan tidak terpengaruh. Ahmed Abdul Aziz, seorang pekerja konstruksi yang minum Coca-Cola dua atau tiga botol per hari, memegang botol minuman tersebut di depan cermin sebuah sepeda motor yang diparkir. “benar bahwa anda dapat melihatnya,” ia mengatakan. “Tetapi saya tidak akan menyerahkannya sekarang. Saya telah meminumnya bertahun-tahun tanpa masalah.” Dua tahun yang lalu, sebuah kampanye yang sama ditujukan terhadap Fanta, menuduhnya mengatakan “No to Allah” (Tidak pada Allah). Protes tersebut berakhir setelah beberapa minggu.
Rumor Coca-Cola bertepatan dengan sebuah kampanye yang jauh lebih serius terhadap sebuah novel oleh penulis Syria, Haidar Haidar, menyebut Feast dor Seaweed, dimana satu karakter menggambarkan Tuhan sebagai seorang “artis yang gagal”.
Walaupun buku tersebut pertama kali diterbitkan pada 1983, sebuah harian Islam memulai serangan proaktif bulan lalu, menuduh novel tersebut atas penghinaan terhadap Tuhan dan menggambarkan buku tersebut sebagai sebuah penghinaan kepada Muslim lebih buruk dari pada kekalahan Arab oleh Israel pada 1967, sebuah hal yang memalukan bahwa hanya dapat dihapus “oleh darah”.
Harian tersebut juga memberikan nama-nama dan alamat-alamat dari pejabat-pejabat Kementrian Budaya Mesir, yang mencetak ulang buku tersebut, dari apa yang banyak dilihat sebagai penghasutan untuk pembunuhan. Pada 8 Mei, siswa-siswa religius melakukan kerusuhan terhadap atas buku tersebut dalam protes terburuk selama bertahun-tahun.
Coca Cola juga merupakan salah satu produk milik Yahudi yang beberapa waktu lalu juga mendapat pemboikotan global seputar serangan Israel di Jalur Gaza yang menewaskan ribuan orang. (ppt/fa/pl/wp) Dikutip oleh SuaraMedia.com
READ MORE - Pesan Anti-Islam di Balik Logo Coca Cola?

Coca Cola Malaysia Ketar Ketir Diboykot


Perusahaan minuman ringan Coca Cola menyatakan kekhawatirannya atas seruan boikot terhadap produk minuman tersebut dan produk-produk AS lainnya yang dilakukan oleh organisasi-organisasi Muslim di Malaysia, menyusul serangan brutal Israel ke Jalur Gaza.

Pihak Coca Cola mengatakan, seruan boikot itu bisa mengganggu perekonomian Malaysia dan warga negeri Jiran itu sendiri. "Seperti semua orang, kami sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan di Timur Tengah," kata Kadri Taib, humas dan direktur komunikasi perusahaan Coca Cola Malaysia dalam pernyataannya.

"Karena bisnis kami yang bersifat lokal, kami yakin seruan boikot terhadap produk-produk kami bukan cara yang tepat, karena yang akan paling terpukul adalah perekonomian, bisnis dan warga lokal sendiri," ujarnya.

Dalam pernyataannya, Taib mengatakan bahwa Coca Cola Malaysia mempekerjakan sekitar 1.700 warga Malaysia dan 60 persen dari pegawainya adalah Muslim.

Organisasi-organisasi Muslim di Malaysia menyerukan boikot terhadap produk-produk AS, termasuk Coca Cola dan franchise kedai kopi Starbucks dalam aksi protes yang mereka gelar hari ini di Masjid Nasional di Kuala Lumpur.

Seruan boikot itu disambut oleh Asosiasi Konsumen Islam Malaysia dan Asosiasi Pengelola Restoran Muslim Malaysia. Mereka tidak lagi menyediakan minuman Coca Cola dalam menu di restoran-restoran mereka yang jumlahnya ribuan.

"Kami berharap konsumen Muslim secara penuh ikut serta mengirimkan pesan yang kuat pada Israel dan sekutu-sekutunya agar tidak terus menerus menganiaya umat Islam," demikian pernyataan Asosisasi Konsumen di Malaysia.

Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohammad juga menyerukan boikot secara luas produk-produk AS dan mata uang dollar sebagai bentuk protes atas dukungan AS pada Israel. "Mereka tidak akan mati jika tidak menggunakan produk AS," kata Mahathir yang ikut berunjuk rasa bersama 5.000 warga Malaysia di depan kedubes AS.

"Saya berharap Starbucks dan McDonald's tidak beroperasi lagi di sini," tandas Mahathir yang juga menyerukan agar negara-negara Arab menghentikan pasokan minyaknya ke AS.

Seruan boikot produk AS pro Zionis juga dilontarkan dalam aksi massa di Italia. "Kita tidak bisa tinggal diam melihat apa yang terjadi di Gaza. Kami sudah mempertimbangkan untuk membuat daftar pengusaha yang memiliki kaitan dengan Tel Aviv, karena masyarakat tidak banyak tahu siapa saja mereka," kata Giancarlo Desiderati, anggota lembaga perdangan di Italia.

Sayangnya, di Indonesia gerakan boikot ini belum menggema. Para pengusaha dan tokoh-tokoh di Indonesia belum ada yang berani secara terbuka menyerukan boikot terhadap produk-produk AS pendukung Zionis Israel. (ln/MK)
READ MORE - Coca Cola Malaysia Ketar Ketir Diboykot

Rabu, 16 September 2009

Mulai Keliling Dunia dengan Keliling Indonesia

Mulai Keliling Indonesia dengan Keliling Jawa dulu.........


Bekasi, Jawa Barat - kelanarizal.com - dobeldobel.com
Perjalananku baru saja dimulai. Mulai dari kelana kuliner hingga wisata kuliner. Kini ke petualangan yang lebih jauh dan ke tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. AKankah jadi indah?

Dan akankah ada sponsor yang membiayai penuh perjalanan bersejarah ini? Keliling Pulau Jawa, terus keliling Indonesia dan terakhir keliling dunia. Untuk keliling Jawa dan Indonesia memakan waktu 1 tahun, sedangkan keliling dunia memakan waktu 4 tahun... sekali lagi pake motor.... Maunya seh motorpun didukung sponsor sama Honda... laptop sama Zyrex, HP dan modem sama Nokia plus operator lokalnya Esia, operator internasionalnya belum ada.... bisa jadi Axis atau Indosat (dengan IM3nya).... Hmmm terus catatan perjalanan awalnya gimana?

Yah yang gue butuhin cuma Laptop, Modem, HP (online dan GPS serta GPRS featured)... jangan lupa Honda (awalnya CB.... langkah berikutnya bisa Tiger atau Harley Davidson sekalian....) But who wanna support me with giving any their own HD? Oh my Lord, The Highest Allahu Rabbi... please accept my pray! Amen!
READ MORE - Mulai Keliling Dunia dengan Keliling Indonesia

Selasa, 15 September 2009

Billboard Iklan Menggoda Cocacola New Zealand

Hmm nggak ada di Indonesia... dan belum mungkin ada kali?

Berikut foto-foto bilboard iklan Cocacola di NZ


 

READ MORE - Billboard Iklan Menggoda Cocacola New Zealand

Senin, 14 September 2009

Steve Case: Mendirikan Coca Cola Dunia Online

Euphoria Seorang Pengusaha Online


Jika ada seseorang yang harus menerima perkataan "Saya kan sudah bilang...," itu adalah pendiri American Online (AOL) Steve Case. Hampir semenjak launchingnya, para pakar industri, pakar bisnis, dan analis pasar telah memprediksikan kematian AOL. Benar, perusahaan dan Steve Case sendiri telah mengalami naik turun bagai roller coaster (dalam satu titik, dewan pimpinan Steve Case sempat berpikir untuk memecatnya). Tetapi Case menunggangi mereka dengan karisma dan gaya yang dapat Anda harapkan dari peselancar Hawai. Dengan penuh keyakinan mengikuti bahwa lebih mudah itu lebih baik, Steve Case telah mengakali pesaing-pesaingnya, mendiamkan kritik-kritik atasnya, dan menjadi AOL sebagai penyedia online nomor satu di dunia.

Talenta kewirausahaan Steve Case telah berkembang dari mulanya. Sebagai anak kecil yang bertumbuh di Honolulu, ia dan saudaranya, Dan, memulai serangkaian pendirian bisnis. Melalui pengalaman-pengalaman bisnis awal, Steve Case mengembangkan sebuah kepuasan dengan marketing. Sayangnya, pilihan kampusnya, Williams College (almamater ayahnya) di Williamstown, Massachusetts, tidak menawarkan gelar marketing, maka Steve Case mengambil ilmu politik karena, ujarnya, "itu adalah hal terdekat dengan marketing." Setelah kelulusan, seseorang yang akan menjadi taipan online ini mendarat pada posisi marketing di Proctor & Gamble (P&G). Meskipun Case mengaku ia belajar banyak dari apa yang ia tahu mengenai marketing selama di P&G, ia mengalami luka juga di bawah ketegangan perusahaan mainstream Amerika.

Steve CaseMemutuskan bahwa mengelola bisnis dewasa bukanlah untuknya, Steve Case meninggalkan P&G dan menerima sebuah posisi dengan Pizza Hut. Sebagai manajer dari pengembangan yang baru, pekerjaannya mengharuskan ia berkeliling sepanjang negeri untuk mencari ide-ide baru untuk topping pizza. Selagi mengunyah beberapa pai di siang hari dalam menjalankan pekerjaannya, Steve Case menghabiskan malam harinya dengan menjelajah internet yang baru saja lahir pada masa itu dalam komputer Kaypro yang kaku dan modem 300 baud. Meskipun tersebut termasuk sulit digunakan dan modemnya bagai siput yang lambat, Steve Case masih terpesona dengan keindahan-keindahan yang ia temukan melalui pelayanan-pelayanan online masa itu seperti The Source. "Saya ingat ini membuat frustrasi," Steve Case mengatakan kepada Time dalam sebuah interview di tahun 1997, "tetapi ada sesuatu yang ajaib mengenai duduk saja di Wichita dan berbicara dengan orang-orang dari seluruh dunia."

Terpesona dengan Internet, Steve Case mulai mencari cara untuk mengubah hobinya menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan. Pada 1982, ia mendapat sebuah ide untuk memulai klub pelanggan video game Atari, seperti Klub Buku Bulan Ini. Menurut sebuah artikel pada 1997 di Gentlemen's Quarterly, ketika Steve Case kembali kepada saudara prianya, Dan, meminta masukan, Case yang lebih tua dengan berterus-terang membalas, "Ini adalah sebuah ide buruk. Kamu akan mendapatkan bokongmu ditendang." Itu bukanlah kali pertama seseorang mengatakan seperti itu kepada Case, tetapi untuk yang satu ini, sedikit sekali ia mau mendengarkan.

Setahun kemudian sang bersaudara tersebut kembali ke business plan untuk Control Video - sebuah perusahaan baru yang berencana mengenakan biaya $1 bagi setiap pengguna Atari untuk mendownload sebuah video game melalui handphone. Setelah satu hari dimainkan, softwarenya tidak bisa bekerja. Dan menyarankan firmanya, spekulan kapitalis Hambrecht & Quist, berinvestasi di perusahaan tersebut. Steve juga ingin terlibat dalam perjanjian tersebut. Tetapi bukanlah dari sudut video game yang mengganggu dirinya. Itu adalah ide bahwa sekali komputer-komputer tersambung dengan jalur telepon, mereka bisa menggunakannya untuk hal-hal lain, seperti email.

Steve berselisih sebuah perkenalan dengan pendiri Control Video dan dengan cepat ditawari sebuah posisi di perusahaan. Sekali lagi, Dan mengatakan saudaranya bahwa ia melakukan sebuah kesalahan. Dan berargumen bahwa meskipun pendiri perusahaan baru tersebut adalah brilian, ia tidaklah baik jika berurusan dengan uang. Kali ini, Steve Case memutuskan untuk mengacuhkan saran saudaranya, dan ia bersiap-siap dan lalu berangkat ke Virginia Utara untuk bergabung dengan Control Video. Dua minggu setelah ia tiba, keuangan perusahaan tersebut mengering.

Steve CaseTetapi Steve Case tidak menjadi menyerah. Dari reruntuhan Control Video, ia menciptakan Quantum Computer Services, sebuah bulletin board online bagi para pemilik komputer Commodore 64, komputer rumah yang terkenal pada masa itu. Itu adalah pasar yang kecil, tetapi ia merasakan bahwa itu memiliki potensial. Ia benar. Setelah lebih dari enam tahun, keanggotaan Quantum bertumbuh dari 24 anggota di malam pertama menjadi lebih dari 100.000.

Pada 1991, Steve Case membuat keputusan yang akhirnya akan mengubah dunia online. Ia merubah nama perusahaannya menjadi America Online, dan dengan 110.000 anggota, diluncurkan sebuah serangan pada dua penyelenggara jasa internet - CompuServe, yang keangggotaannya telah mencapai 800.000 dan IBM-Sears yang joint venture dengan Prodigy, yang mengembang menjadi 1.1 juta. Semua orang, termasuk ibunya, mengira Steve Case sudah gila. Kritik-kritik yang mengatakan bahwa AOL tak akan bertahan lama. Bagaimana mungkin Steve Case mungkin untuk berharap berkompetisi dengan IBM dan Sears?

Tetapi Case memiliki sebuah rencana... beberapa, sebenarnya. Pertama, ia menemukan kecacatan pada strategi-strategi online IBM dan CompuServe yang ia rasa dapat ia jadikan kelebihan. Kedua raksasa online tersebut mempercayai bahwa cara terbaik untuk kustomer adalah dengan banyak sekali fitur seru dan hitech. Tetapi berdasarkan pengalamannya di Pizza Hut, dimana ia melihat berlusin-lusin pizza yang rumit rasa jatuh tidak karuan, Steve Case menutup bahwa itulah apa Amerika inginkan sebetulnya dalam jasa online, sebagai salah seorang penulis mengatakan," keju, saos tomat dan juga beberapa cabai." Dengan pemikiran ini, Steve Case menyiapkan AOL yang simpel dan memungkinkan agar mudah digunakan. Faktanya, itu adalah Steve Case yang memperkenalkan antar muka grafik ke dunia online, membiarkan pengguna untuk menunjuk-dan-klik cara mereka kemanapun mereka pergi di internet.

Kedua, Steve Case tahu bahwa jika mereka mengalahkan IBM dan CompuServe dalam permainan mereka sendiri, ia akan meraih pelanggan dan bagi pasar - dan cepat. Untuk mencapai ini, ia menarik training marketing P&G-nya dan mulai memberikan sampel-sampel gratis - menumpuk disket-disket AOL dengan majalah-majalah komputer populer dan menawarkan 10 jam gratis penggunaan. Itu bekerja dengan sangat baik bahwa Steve Case akhirnya membanjiri surat dengan disket-disket gratis, sebuah praktik yang masih teringat dalam inti strategi marketing AOL.

Pada pertengahan 1999, AOL - dimana hanya dua tahun lebih cepat dideklarasikan oleh para pelaku aktif internet "sebuah ide dimana memiliki waktu yang telah datang dan pergi" - telah meledak hingga lebih 17.6 juta pelanggan dan telah menjadi juara yang tak perlu diributkan lagi di dunia online. Tetapi sebagaimana perusahaannya melihat ke milenium baru, Steve Case menyadari ia tidak bisa bersandar pada apa yang sudah ada. "Meskipun kami telah didalamnya selama lebih dari satu dekade, ini seperti babak kedua sehubungan dengan pengembangan medium ini," ujar Steve Case dalam interview dengan Time Magazine pada 1999. "Bisnis online akan menjadi pasar paling kompetitif di dunia."

Steve CaseBagaimana rencana Steve Case untuk tetap bertahan dalam kompetisi? Dengan memeluk teknologi terbaru selagi tetap memberikan kustomer-kustomernya apa yang mereka inginkan - keju, saos tomat, dan terkadang beberapa cabai. "Kami berencana untuk menawarkan pelayanan ajaib yang memungkinkan," Steve Case menjelaskan. "Kekuatan kami adalah untuk menggunakan teknologi terbaru selagi menyembunyikan kompleksitasnya. Kami akan menggunakan teknologi yang ditujukan menjadi akhir, tetapi kami telah mencapai disini karena kami mencari tahu apa yang para kustomer inginkan, bukan apa yang para ahli teknologi pikir."

"Kami ingin menjadi Coca Cola bagi dunia online," - STEVE CASE
READ MORE - Steve Case: Mendirikan Coca Cola Dunia Online

Minggu, 13 September 2009

Free Coca Cola: New Design - but the same original taste


Yes, you read that right! Coca-cola designed a new bottle that keeps the inside drink chilled for few minutes! The bottles are also said to require different vending machine technology to regulate their temperature. Generally once we uncap the coke bottle then the cooling will decrease but with this new idea it will keep the drink cool for few more minutes ! Come and test it out for free at our shop!

(Ya anda membacanya dengan benar. Cocacola membuat desain baru botol yang menahan dingin selama beberapa menit. Botol ini juga dikatakan membutuhkan teknologi mesin pendingin yang berbeda. Pada umumnya botol yang asli sesaat setelah melepas tutup botol coke kemudian kedinginannya menurun, tetapi dengan ide baru ini akan menjaga minuman tetap dingin beberapa menit lebih lama. Datang dan cobalah secara gratis di toko kami.... di New Zealand sana bo! Sayangnya belum di Indonesia)
READ MORE - Free Coca Cola: New Design - but the same original taste

Kenapa Coca-Cola Harus Diboikot?


Bukan rahasia lagi, bahwa Israel adalah negara Yahudi yang paling memusuhi kaum muslim, kebencian dan pembantaian mereka terhadap wanita dan anak-anak Palestina menjadi bukti kesekian dari kebiadaban negara ini. Karena itu, cara satu-satunya untuk menghentikan kekejaman Israel adalah dengan menghapus negara ini dari peta dunia.

Berjihad melawan kekejaman mereka tentunya merupakan jalan utama untuk membebaskan Palestina, tetapi, ada hal lain yang perlu dilakukan oleh mereka yang masih tertinggal, yaitu membantu para mujahidin, dan mengganggu kepentingan-kepentingan musuh, termasuk kepentingan-kepentingan perusahaan-perusahaan yang terus mensupply pendanaan untuk pengadaan logistik dan mesin-mesin perang mereka. Karena itu, boikot adalah salah satu cara dari banyak jalan lainnya.

Lalu, kenapa Coca-Cola?

Pertama, tanpa Coca-Cola, kita tidak akan mati kelaparan. Kedua, dengan membeli Coca-Cola, sama saja artinya kita mensponsori kelaparan dan pembantaian saudara-saudara kita sendiri di Palestina dan banyak negeri lainnya.

PRODUK & PERUSAHAAN YANG TERAFILIASI:

Coca-Cola                                                      
Dr Pepper (Schweppes-lihat di bawah)  
Fanta                                                                 
Fruitopia                                                    
Kia Ora                                                        
Lilt                                                                     
Sprite                                                                 
Sunkist                                                          

Schweppes                                                   

(Sebagai catatan, bahwa Coca-Cola tidak memiliki Cadbury-Schwepps company tetapi baru saja menerima merk-merk minuman ringannya di sekitar 100 negara tidak termasuk AS, Perancis, Afrika Selatan, Belgia, Norwegia, Spanyol, Swis, Belanda dan Jerman. Misalnya, di Inggris Dr Pepper (Schweppes) adalah Coca-Cola, sedangkan di Amerika Serikat tidak demikian, perhatikan kalengnya.)

*DAFTAR PRODUK LENGKAP lihat [9] di bawah

Hubungan antara Coca-Cola dan Zionist Israel :

Sejak 1966 Coca-Cola telah menjadi pendukung tetap Israel.[4]

Pada 1997 Misi Ekonomi Pemerintah Israel memberi penghargaan kepada Cocal-Cola pada Makan Malam Penghargaan Perdagangan Israel (the Israel Trade Award Dinner) atas keberlangsungan dukungan Coca-Cola selama 30 tahun terakhir dan penolakan untuk mematuhi kampanye boikot Israel Liga Arab. [1]

[ Sebaliknya, Pepsi mematuhi seruan boikot Israel Liga Arab ini sampai Mei 1991, tapi setelah 1992 Pepsi juga berdagang di Israel - lihat [2] ]

Pada tahun 2001 Kantor Pusat Coca-Cola Dunia (the Coca-Cola World Headquarters) menjadi tuan rumah dan sponsor utama Gala Penghargaan Kamar Dagang Amerika-Israel (the American-Israel Chamber of Commerce Awards Gala).[5].

Telah terungkap bahwa Coca-Cola Israel mensponsori program-program pelatihan untuk pekerja-pekerjanya termasuk dalam subjek konflik Arab-Israel. Isi kursus tersebut dibuat oleh sebuah perusahaan yang didanai oleh Agensi Yahudi dan pemerintah Israel.[6]

Pada Februari 2002, Coca-Cola bergabung dengan "Friends of Israel" (Sahabat Israel) dan National Hillel untuk menjadi co-sponser atas sebuah kuliah dengan pembicara seorang koresponden zionist Linda Gradstein di University of Minnesota.[3]

Pada Juli 2002, diumumkan bahwa Coca-Cola membangun gedung baru di tanah yang dirampas dari bangsa Palestina di Kiryat Gat, sebagai balasan atas milyaran insentif dari pemerintah Israel.[7]

Pada Oktober 2005, Coca-Cola meningkatkan investasinya di Israel dengan membeli 51 persen saham Tavor Winery.[11]

Info tambahan & Rujukan :

[1] The Southern Shofar -- the Jewish newspaper of Alabama

http://www.bham.net/shofar/1997/0697/nbriefs.html

Coca-Cola honored by Israel in Atlanta

The American Israel Chamber of Commerce and the Government of Israel Economic Mission honored Coca-Cola and chairman Roberto Goizueta at the Israel Trade Award Dinner in Atlanta on May 29. Goizueta has worked for Coca-Cola since 1954, transferring to the Atlanta headquarters in 1964. In 1980 he was elected president and chief operating officer.

Coca-Cola has served the Israeli market for 30 years, refusing to abide by the Arab League economic boycott of Israel. For decades, this cost Coca-Cola the opportunity to sell its products in Arab countries.


[2] http://www.snopes2.com/cokelore/israel.htm

Prior to 1992, Pepsi had backed the other horse, choosing to service the lucrative Coke-less Arab markets in the boycott days. For its decision to stay out of Israel (and thus itself avoid being placed on the Arab League's blacklist), Pepsi faced continued criticism in the United States. In certain circles it was considered politically incorrect to be seen drinking Pepsi.

The Anti-Defamation League of the B'nai B'rith investigated claims that Pepsi was participating in the boycott of Israel. U.S. law prohibited American companies from taking part in this boycott, but the law was vague, and outright violations were hard to pin down. Nothing ever came of the investigations, and Pepsi was never placed on the American government's list of violators.


[3] On Tuesday February 19th 2002, Coca-Cola helped through a partnership with the University of Minnesota, fund a pro-Israel propaganda lecture given by Linda Gradstein. The event was cosponsored by zionist organizations like Friends of Israel, and National Hillel.

* Click here to see the leaflet for the event

* Electronic Intifada have recently exposed Linda Gradstein for taking payments from zionist organizations whilst claiming to be the impartial Middle-east Correspondent for National Public Radio(NPR). Read the full story:
http://electronicintifada.net/actionitems/020219gradstein.html


[4] http://www.israel-mfa.gov.il/mfa/go.asp?MFAH00ul0

The Israeli government website (Ministry of Foreign Affairs) in its timeline of key events in Israels history lists only six events for the year 1966. One of the six acknowledges Coca-Cola's support for the zionist state:

"Coca Cola announces its plans to open a plant to produce Coca Cola in Israel, despite the Arab boycott"


[5] http://www.rdu-yok-meg.org.il/HereAndNow/Newsletter/newsletter.htm

On October 11th 2001, Coca-Cola World Headquarters hosted the American-Israel Chamber of Commerce Eagle Star Awards Gala in which “Israeli Company of the Year”, “Israeli Technology of the Year”, etc awards were given out by Israel’s Economic Minister to North America. The Coca-Cola Company was also the Platinum sponser of the whole event.


[6] http://www.meitar.org.il/news/news.htm

Coca-Cola Israel is sponsering training programmes for its workers from the immigrant communities, especially from the former Soviet Union, who have not been brought up in the zionist "culture" and who "often have difficulty integrating". The subject matter of the program includes the Israeli-Arab conflict. The workers attend weekly meetings where participants have to read and analyze texts. The organisation running the program, Meitar, is also funded by the Jewish Agency, and the Israeli Ministries of Education and Absorption.


[7] Coca Cola to build plant on stolen Palestinian land

Coca-Cola, in return for millions of dollars in tax breaks from the Israeli government, is to build a new plant in Israel on land stolen from the Palestinians. The new plant will employ 700 israelis.

The land in question is Qiryat (Kiryat) Gat. Intel is already facing possible legal problems for building its chip plant on the same stolen land. The Kiryat Gat industrial park is built on the lands of the village of Iraq Al Manshiya whose residents were ethnically cleansed in 1949 in contravention of International law.

For full information please see::

* http://www.inminds.co.uk/boycott-news-0226.html

Original story appeared in Ha'aretz(19-July-2002)


[8] It has been reported on the internet that Coca-Cola has launched a grotesque advert in Israel depicting the Dome of the Rock with a Coke logo. For more information on this HOAX advert please see:

* http://www.inminds.co.uk/boycott-news-0080.html


[9] COCA-COLA FULL BRAND LIST:

A&W-Ko, Ambasa, Andifrut, Andina Nectar, Aqua, Aquarius, Aqvaris

Bacardi Mixers, Barq's, Beat, Beverly, Bibo, Bimbo, Bimbo Break, Bistrone, Bjare, Bolt, Bonaqa, Bonaqua/Qa, Bonaqa Plus, Bori Bori, Bright And Early, Burn

caffeine free Coca-Cola, caffeine free Coke Light/diet Coke, Cafielle, Canada Dry-Ko, Canning's, Cappy, Caprice, Chinotto, Ciel, Citra, Charrua, Cherry Coke, Chinotto Light, Chivalry, Chotto Kaoru, Chuhai, Coca Ii, Coca-Cola, Cocoteen, Cool From Nestea, Cresta-Ko, Cristal, Crush-Ko, Crystal

Dasani Water, Delaware Punch, diet A&W-Ko, diet Andina Nectar/Andina Nectar Lt, diet Barq's, diet Canada Dry-Ko, diet Charrua, diet Cherry Coke, diet Coke/Coca-Cola Light, diet Cool From Nestea, diet Crush-Ko, diet Dr Pepper-Ko, diet Fanta, diet Hi-C, diet Hi Spot-Ko, diet Inca Kola, diet Kia Ora-Ko, diet Krest, diet Lift, diet Lilt, diet Minute Maid Soft Drink, diet Mello Yello, diet Mr Pibb, diet Nestea, diet Oasis-Ko, diet Schweppes-Ko, diet Sport-Ko, diet Sprite/Sprite Light, diet Squirt-Ko, diet Tai, Drim, Dr Pepper-Ko

Emblem, Eva

Fanta, Fanta Bitter, Fanta Still, Finley, Fioravanti, Five Alive, Frazer & Neave, Fresca, Frescolita, Frisco, Fruitia, Fruitopia, Fruitopia Tea, Fruit Tree, Frugos, Fruktime

Georgia, Georgia Club, Gini-Ko, Gold Spot, Grand Blue, Grapette

Hachimittu, Hawai, Hi-C, Hires-Ko, Hi Spot-Ko, Hit, Horizon, Huang

Ice Mountain, Inca Kola, Itu

Jet Tonic, Jinmeile, Jozuni Yasai, Judor

Kapo, Kia Ora-Ko, Kin, Kinley, Kochakaden, Koumi Soukai, Krest, Kuat, Kuat Light, Kuli, Kyun

Lactia, Leafs, Lift, Lilt, Limca, Limonade

Master Chill, Master Pour, Maaza, Meijin, Meisuimeguri, Mello, Mello Yello, Mer, Mezzo, Migoro-Nomigoro, Minaqua, Minuano, Minute Maid, Minute Maid Ades And Punches, Minute Maid Juice To Go, Minute Maid Premium Choice, Minute Maid Soft Drink, Mireille, Mr Pibb

Nagomi, Namthip Water, Nectarin, Nescafe, Nestea, Nevada, New Vegitabeta, Nihon Alps Mori No Mizudayori, Nordic Mist, Nusta

Oasis-Ko, Ok, Old Colony-Ko

Parle, Pepe Rico, Pion, Play, Poms, Powerade, Private Label, Pulp

Qoo, Quatro

Ramblin' Root Beer, Real Gold, Red Flash, Red Lion, Refresh Tea, Rimzim, Rosalta, Roses-Ko, Royal Tru

Samson, Santiba, Saryusaisai, Schweppes-Ko, Seasons, Seiryusabo, Seltz, Sensun, Sera, Shanhaiguan, Shikikurabe, Shpla, Simba, Smart, Sokenbicha, Solo-Ko, Sonfil, Soonsoo, Southern Sun, Sparletta, Sparletta Ginger Beer, Sparletta Iron Brew, Splash, Sport-Ko, Sprite, Spur-Ko, Squirt-Ko, Stoney Ginger Beer, Sunfill, Sunfilled, Sunkist-Ko, Sun Valley, Surge

Tab, Tab X-Tra, Tahitian Treat-Ko, Tai, Tasters Choice, Tian Yu Di, Tiky-Ko, Thums Up, Top, Toppur, Tropical - Tccc, Tuborg Squash, Tuborg Squash Light, Tutti-Ko

Urge

Variety Pack, Vegitabeta, Vital

Wink-Ko, Woorijip
[10] What else does Coca-Cola get up to?

Apart of its support for Israel what else does Coca-Cola get up to?

1. Double Standards - Coca-Cola Toxic in India

A Coca-Cola can bought in India is not the same as one bought in the US or UK - in India it will contain over 30 times the EU limit for pesticides and include banned substances blamed for birth defects and cancer.

http://www.inminds.co.uk/boycott-news-0422.html

2. Coca-Cola accused of killing workers in Colombia

Trade unions around the world have launched a boycott of Coca-Cola products, alleging that the company's locally owned bottlers in Colombia used illegal paramilitary death squads to intimidate, threaten and kill its workers

http://www.inminds.co.uk/boycott-news-0396.html

Still want to drink Coke?


[11] Coca-Cola increase investment in Israel

18 October 2005

Haaretz has reported that The Central Bottling Company (Coca-Cola Israel) has bought the 51 percent controlling interest in the Tavor Winery, furthering its ambition to have a holding in every sector of the beverages business.

Central Bottling Company confirmed the report, which brings the soft drinks company smack into the heady realm of wine making, though refused to be drawn on the price paid.

For years the Central Bottling Company had been looking for a medium-sized or big winery to buy and turn into a subsidiary.

Tavor Winery an Israeli company is based on occupied Palestinian land at the foot of Mount Tavor, overlooking the Sea of Galilee.

http://www.haaretz.com/hasen/spages/635442.html


Sumber: http://www.inminds.com/boycott-coca-cola.html
READ MORE - Kenapa Coca-Cola Harus Diboikot?

Rabu, 09 September 2009

Kontroversi Argumen tentang Cocacola di dunia

Berikut pendapat orang yang begitu suka dengan minuman bersoda legendaris Cococola. Narasumber menganggap bahwa Cocacola tidaklah berbahaya bagi dirinya... Begitukah?

Sumber: Cocacola, Raksasa yang butuh pertolongan!

And some say that “Coca Cola” is bad for you right? Well, not for me.
As I continue my job hunting in my new adopted little country of New Zealand; a vacant position with Coca Cola as the Regional Sales Manager could be my saving grace!
I mentioned yesterday how the two jobs I have been awarded pay very, very small wages. Actually the wages were so small they were comparable to the wages I earnt as a teenager working at McDonalds back in my homeland Australia! (Amazing but true!)
Oh, and if you’re thinking the wages here might be comparable to the cost of living – then your wrong. The cost of housing (purchase and renting) is astronomical compared to the local wage and so is the likes of regular gasoline and other household items. It seems the reason for the high cost of living, is that many overseas investors (from the UK and USA) have fallen in love with this little tucked away place in New Zealand and either come over here to live (mostly retiree’s, bringing over foreign earnings) or they simply visit and invest here for the future. So the US dollar and Pound are enabling these out of towners to gobble up nice chunks of realestate (beautiful water front views surround most of this part of New Zealand) – but the result means higher property prices (due to demand); while local wages and business investment remains low.
Anyway, back to the big giant – Coca Cola.
I heard back from them yesterday saying I have been shortlisted along with 7 others out of a few hundred job applications. I am hoping to have an interview next week, I’m trying not to be ‘over confident’ but I do enjoy interviews, and I feel if I get the chance to meet with them – I should win the role.
The rewards look to be very good. On top of a nice local wage with sales commission built in, I also get a brand new company vehicle, cell phone and new laptop pc. All very handy when setting up shop in a new town.
So it seems while Coca Cola may have added to my waist line and rotted my teeth over my life of 29 years – they just may come back and save me in the end if I get this nice little job!
(Will hopefully have an update on the job outcome next week some time! - will let you know)

Dan berikut ini pendapat yang berbeda....
Sumber: Cocacola, sebutir peluru dan sebutir nasi?

Ternyata, kita adalah mahluk yang lucu, kocak, dengan pemikiran yang agak gila. Masih jelas dalam ingatan saya sebuah spanduk besar bertuliskan ”Food for Irak” di jalan masuk menuju Perumahan Sanggar Hurip atau di sebuah jalan besar di kawasan Padalarang. Saat itu saya hanya tertegun. Kenapa harus Irak? Kenapa tidak Food for anak tetangga anda yang kelaparan? Atau fakir miskin yang hanya bisa meminta-minta? Atau Food for famili anda yang tidak seberhasil anda? Ini adalah sebuah cerita satir ketika kita hanya peduli orang yang jauh di mata, jauh di dompet dan hati. (yang dekat di dompet biasanya copet dan yang dekat di hati biasanya pacar).
Kita hanya peduli pada mereka yang belum jelas saudara siapa. Hanya karena mereka satu teologi kita anggap saudara. Sekarang, dalam sebuah kampus saya melihat sebuah ajakan untuk memboikot produk-produk yang ikut membantu mendanai agresi Israel ke Palestina. Ada beberapa produk yang di pampang. salah satunya Coca Cola. Memang ini bukan jenis minuman yang sering saya minum, namun saya berkepentingan untuk merekonstruksi kembali pemikiran untuk memboikot produk-produk yang dianggap penyandang dana perang tersebut.
Saya berdiri bukan sebagai duta coca cola atau produk-produk yang dicekal. Tapi saya berdiri sebagai seorang biasa, yang khawatir ketika produk-produk itu mulai kita boikot dan perusahaan-perusahaan itu mulai menutup diri dari kita, kemudian terjadi PHK massal. Lalu siapa yang akan memberi makan keluarga mereka? Apakah mereka yang memboikot itu sanggup memperkerjakan jutaan pengangguran sementara mencari lahan pekerjaan adalah kesulitan tersendiri saat ini. Ironi. Di satu sisi pencekalan terus dilakukan terhadap produk-produk Amerika dan sekutunya, dan di sisi lain mereka yang mengkritik lupa bahwa saat itu mereka memakai pakaian bermerk Nike. Atau mereka juga lupa kakak mereka bekerja di restoran cepat saji McDonald dan mereka juga lupa masih memakai teknologi Microsoft untuk menunjang CPU mereka. Sementara mereka berteriak layaknya negeri mereka adalah negeri yang lebih baik. Lebih baikkah kita ketika kita melakukan korupsi dan memakan jatah saudara kita sendiri? Atau budaya kita sebegai negeri timur? Budaya asli kita adalah animisme dan dinamisme., budaya cocok tanam, budaya ramah. Kemudian kita disusupi budaya dari persia lalu cina, dan belanda, yang mewakili timur dan barat.
Budaya asli kita?? Itu masih gelap. Kembali pada masalah pemboikotan tadi, rasanya kita harus berpikir kembali. Benar, bahwa setiap orang punya kebencian terhadap hal tertentu seperti saya yang jijik dan muak akan Jepang. Tapi saya tidak begitu saja memboikot produk-produk Jepang. Saya berpikir yang kerja toh orang-orang Indonesia sendiri. Kalau misalnya perusahaan tersebut (Coca cola, Carrefour, McDonald dll –red) tutup dari Indonesia, bisa dijamin negeri kita bukan lagi negeri maritim atau negeri hukum, tapi negeri penganggur. Catatan ini bukan hanya untuk dibaca selintas, melainkan dicoba untuk direnungkan sebelum kita benar-benar mengambil langkah lanjut. Benar, Coca cola dapat menjadi peluru untuk warga Palestine, tapi ia juga dapat menjadi sebungkus nasi bagi lainnya.
R. Lupus Evans
Penulis adalah seorang Liverpudlian, Profesional Tarot Reader & Advicer, freelance writer, pengidap insomnia, anggota Forum Sastra Bandung dan penggagas diskusi terbuka filsafat STIKOM 2003 – 2005.
READ MORE - Kontroversi Argumen tentang Cocacola di dunia

Minggu, 06 September 2009

Cocacola design for Automatic Refrigator Can

Koolatron Coca Cola Fridge is collector’s favorite. It is great for Offices, Dorms, Kitchen, Living Room, anywhere as you may like to carry. Koolatron Coca Cola Fridge cools up to 40 degrees below ambient temperature and heats up to 149 degrees Fahrenheit. It has one sliding removable shelves. Koolatron Coca Cola Fridge has 10 Liter Capacity, holds 8 (12 oz) cans, or two 2-liter bottles. Self-locking recessed door handle comes with a 12-volt adapter and 120- volt home adapter.
READ MORE - Cocacola design for Automatic Refrigator Can

Senin, 22 Juni 2009

Venezuela Larang Minuman Coke Zero

 Namun tidak dijelaskan apa yang menyebabkan Coke Zero berbahaya bagi kesehatan konsumen



VIVAnews - Minuman kemasan ringan "Coke Zero" produksi Coca-Cola kini jadi barang terlarang di Venezuela. Pasalnya, minuman bersoda minim kalori itu dianggap membahayakan kesehatan konsumen.

Demikian menurut Menteri Kesehatan Venezuela, Jesus Mantilla, seperi yang ditutip di laman stasiun televisi Selandia Baru, TVNZ, Kamis 11 Juni 2009. Pelarangan itu mengikuti kebijakan nasionalisasi atas perusahaan asing dan peningkatan pengawasan bisnis di Venezuela.

Dengan kebijakan itu, menurut Mantilla, minuman Coke Zero tidak boleh lagi dijual dan harus ditarik dari semua toko di negaranya. "Produk itu harus ditarik dari sirkulasi demi menjaga kesehatan rakyat Venezuela," kata Mantilla yang dipublikasikan oleh kantor berita Venezuela.

Namun, Mantilla tidak menjelaskan apa yang menyebabkan Coke Zero, yang mengandung pemanis buatan, berbahaya bagi kesehatan. Padahal minuman soda itu baru diluncurkan pada April lalu.

Sementara itu belum ada tanggapan dari Coca-Cola mengenai pelarangan Coke Zero di Venezuela. Bukan kali ini saja Venezuela bermasalah dengan bisnis dari Amerika Serikat (AS).

Tahun ini, pemerintah juga menyita sebuah pabrik beras dan pasta milik perusahaan asal AS, Cargill. Selain itu pemerintahan presiden Hugo Chavez juga mengancam akan melontarkan aksi yang sama kepada perusahaan obat AS, Pfizer.

Sebelumnya, Venezuela juga telah menasionalisasi sejumlah perusahaan minyak swasta, termasuk proyek-proyek milik Williams Companies dan Exterran dari Amerika.
READ MORE - Venezuela Larang Minuman Coke Zero

Kamis, 02 April 2009

China Tolak Perusahaan Softdrink Coca Cola


Inilah penjelasan dari negeri Tirai bambu tentang penolakan terhadap dominasi Coca-cola. Wakil Menteri Keuangan China Li Yong mengatakan, China tetap terbuka bagi investor asing yang ingin menanamkan modal di negaranya, dan tidak berkeinginan melakukan proteksionisme perdagangan.

“China tetap menganut kebijakan terbuka bagi investor asing dan menolak segala bentuk proteksionisme perdagangan. Kebijakan tersebut tetap berlaku hingga kini,” kata Li Yong, dalam keterangan pers, di Beijing, belum lama ini.

Terkait adanya penolakan atas rencana Coca-Cola yang ingin mengakuisisi produsen jus nasional dengan proteksionisme perdagangan, menurut Li, adalah dua hal berbeda. Ditegaskan bahwa penolakan atas rencana akuisisi Coca Cola terhadap produsen jus nasional China, adalah bukan merupakan bentuk proteksionisme perdagangan. Tapi sebagai upaya untuk menciptakan suatu mekanisme perdagangan pasar yang adil.

“Penolakan terhadap rencana akuisisi Coca Cola dengan proteksionisme perdagangan adalah dua hal yang sangat berbeda,” tegasnya. Menurut Li, China masih terbuka bagi investor asing. Buktinya, banyak perusahaan asing yang menanamkan modalnya di China.

“Di China banyak Kentucky Fried Chicken, McDonald’s, serta Carrefour. Itu menunjukkan bahwa kebijakan soal investasi asing di sini tidak berubah dan siapapun bisa melakukannya,” katanya. Kementerian Perdagangan China menolak rencana Coca-cola untuk mengakuisisi produsen jus nasional Huiyuan dengan alasan bisa merusakkan persaingan. Ternyata Coca-cola Ingin menguasai pasaran di china juga ya?
READ MORE - China Tolak Perusahaan Softdrink Coca Cola

Minggu, 12 Februari 2006

Tropi Piala Dunia FIFA – yang akan mampir ke Jakarta tanggal 6 Maret 2006 Mendatang

Mendapat Sambutan Sangat Meriah di Amerika Latin.

Jakarta, 12 Februari 2006 – Sekitar tiga minggu lagi kaum muda Jakarta akan berkesempatan melihat langsung dari jarak dekat Tropi Piala Dunia FIFA – simbol kedigdayaan sepakbola dunia dan salah satu ikon olah raga paling dikenal di dunia – yang mulai tanggal 20 Januari 2006 lalu hingga 20 Februrari 2006 sedang berada di benua Amerika dan berkeliling mulai dari Brazil, Argentina, Ekuador, Kolombia, Paraguai, Costa Rica, Mexico, Trinidad Tobago hingga Amerika Serikat. Di negara-negara Amerika latin yang memiliki fanatisme luar biasa terhadap sepakbola, Tropi Piala  Dunia ini disambut oleh berbagai kalangan mulai pejabat negara, tokoh sepakbola, kontestan ratu kecantikan dunia hingga masyarakat penggemar bola secara luas. Puluhan ribu fans sepak bola di Amerika Latin bangga bisa menyaksikan dari jarak dekap Tropi Piala Dunia FIFA yang senantiasa menjadi idaman untuk dibawa pulang oleh tim sepakbola nasional negara manapun.
Dalam tur keliling dunia yang merupakan hasil kerjasama FIFA dan Coca-Cola ini, tropi tersebut tidak hanya diajak keliling ke negara-negara yang memiliki tim sepak bola nasional dengan prestasi dunia, namun juga dibawa ke negara-negara yang tim nasional sepakbolanya bahkan belum pernah lolos ke Final Piala Dunia FIFA.
“Coca-Cola merasa banyak penggemar bola di Indonesia akan sangat tertarik untuk bisa melihat secara langsung dari jarak dekat Tropi yang belum pernah singgah di negara kita ini. Semoga kegiatan ini bisa lebih memacu lagi semangat Indonesia untuk lebih berprestasi di persepakbolaan dunia,” kata Titie Sadarini, Corporate Affairs Director, PT Coca-Cola Indonesia.
Di Amerika Serikat, untuk pertama kalinya, Tropi Piala Dunia FIFA akan dipamerkan di Universal Studios, Hollywood, Amerika Serikat, minggu depan. Pameran ini akan menjadi suatu hal yang yang unik bagi para penggemar Sepak Bola di negeri Paman Sam tersebut.
Tur Piala Dunia FIFA yang disponsori oleh Coca-Cola telah sukses membawa kegembiraan dengan keunikannya masing-masing di  benua Afrika dan Amerika. Tropi Piala Dunia FIFA ini memulai perjalanan keliling dunianya dari Accra, Ghana pada tanggal 6 Januari lalu dimana acaranya dibuka langsung oleh Presiden Ghana, John
Kufuor. Di Dar-Es-Salaam, Tanzania, cuaca yang panas juga tidak menghentikan ribuan penggemar sepak bola untuk datang melihat wujud asli dari Piala tersebut.
Pada tanggal 20 Januari lalu sekurangnya 100,000 penggemar sepak bola di Rio De Janeiro, Brazil  datang ke Pantai Copacabana untuk memeriahkan kedatangan Tropi Piala Dunia ini. Di Sao Paulo, para penggemar menikmati konser musik gratis sehari setelah Tropi Piala Dunia dipamerkan.
Disamping juga mengunjungi Argentina setelah Brazil, Piala Dunia FIFA dipamerkan di Ecuador dimana para penggemar dari segala segmen umur melihat Piala Dunia di pusat kota Quito yang ramai didekorasi oleh warna-warna bendera Ecuador; kuning, biru dan merah. Dan di Bogota ibukota dari Kolombia, kedatangan Piala Dunia memberikan inspirasi tim nasional negara ini untuk kembali berprestasi di ajang pertandingan sepak bola dunia
Tropi Piala Dunia FIFA telah singgah di Ecuador, Colombia, Paraguay, dan di Costa Rica dimana Piala tersebut dipamerkan dari jam 8 Pagi hingga jam 11 Malam.  Bila dilihat dari rute yang telah diambil, Piala hasil renovasi karya Silvio Gazzaniga ini tidak hanya dibawa kenegara-negara yang terkenal dengan sepak bolanya, tetapi juga melalui negara-negara dimana sepak bola tidak terlalu populer.
Para penggemar Sepak Bola di Indonesia tak lama lagi juga bisa bergembira dan berbangga karena kurang dari sebulan lagi Trofi Piala Dunia FIFA akan hadir di Jakarta, tepatnya pada pada 6 Maret mendatang.
“Untuk pameran Piala Dunia yang akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 6 Maret nanti, Coca-Cola Indonesia tengah mempersiapkan segala sesuatu untuk memberikan persembahan yang mungkin hanya bisa dialami sekali seumur hidup oleh masyarakat Indonesia,” ujar Titie Sadarini. “Kami sangat bangga dapat menghadirkan kegembiraan langka ini bagi konsumen kami di Indonesia, yang juga merupakan refleksi komitmen kami dalam membawa kemeriahan  sepak bola di negeri ini.”
Acara melihat secara langsung Tropi Piala Dunia FIFA tanggal 6 Maret mendatang dikemas dalam sebuah kegiatan yang penuh kemeriahan dimana pengunjung yang telah mendapatkan tiket berkesempatan melihat berbagai atraksi hiburan, turut serta dalam aneka games, menonton film 3D (tiga dimensi) tentang Trofi Piala Dunia FIFA dan terakhir berkesempatan untuk dipotret bersama Tropi Piala Dunia FIFA.
“Bagi masyarakat di luar Jakarta yang tidak sempat melihat langsung Tropi Piala Dunia FIFA, akan bisa melihat melalui siaran langsung TV7 yang akan mempertunjukkan tropi ini pada program khusus pada tanggal 5 Maret pukul 5-6 sore”, kata Titie.
Tur Tropi Piala Dunia FIFA sendiri dijadwalkan berlangsung selama kurang lebih 120 hari dan akan berakhir di Roma, Italia pada tanggal 10 April mendatang. Coca-Cola telah menjadi sponsor resmi Piala Dunia sejak tahun 1978. Informasi lengkap tentang FIFA
World Cup Trophy Tour by Coca-Cola dapat diakses melalui www.coca-cola.com, www.fifa.com dan www.fifaworldcup.yahoo.com,

Tentang Coca-Cola
Coca-Cola adalah produk minuman terkemuka di dunia yang digemari ratusan juta konsumen. Saat ini Coca-Cola diproduksi di lebih dari 200 negara dan teritorial di dunia. Coca-Cola masuk ke Indonesia sejak 1927 dan diproduksi pertama kalinya pada tahun 1932. Saat ini, Coca-Cola diproduksi di 11 pabrik pembotolan di Indonesia. Saat ini, tema kampanye komunikasi Coca-Cola adalah, “Segarnya Mantap itu Coca-Cola”.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Ratri Wuryandari
National Corporate Affairs Manager
Coca-Cola Bottling Indonesia
Tel. (021) 8832 2222
Faks. (021) 8833 0121
Email: ratri.wuryandari@sea.ccamatil.com
Arif Mujahidin
Media Relations Manager
Coca-Cola Indonesia
Tel. (021) 5798 8200
Faks. (021) 574 0561
Email: amujahidin@apac.ko.com
READ MORE - Tropi Piala Dunia FIFA – yang akan mampir ke Jakarta tanggal 6 Maret 2006 Mendatang